News Amurang – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rio Dondokambey, melaksanakan kegiatan Reses Masa Sidang Tahun 2025 di Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Dalam kunjungan tersebut, Rio menyerap langsung aspirasi masyarakat terkait berbagai isu pembangunan daerah, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.
Dengarkan Keluhan dan Harapan Warga
Acara reses yang digelar di Balai Desa Pineleng Dua Indah itu dihadiri ratusan warga, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kepemudaan. Dalam suasana hangat dan terbuka, masyarakat satu per satu menyampaikan beragam persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Banyak warga menyoroti kondisi infrastruktur jalan desa yang rusak, keterbatasan sarana air bersih, dan belum meratanya bantuan sosial. Ada pula aspirasi dari kalangan pemuda yang berharap adanya pelatihan kewirausahaan dan peningkatan akses terhadap program pemerintah pusat.
“Kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah, khususnya untuk memperbaiki jalan penghubung antar-desa dan bantuan bagi petani kecil,” ujar Yohanis Lelengboto, salah satu tokoh masyarakat Pineleng.
Menanggapi hal tersebut, Rio Dondokambey menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan aspirasi masyarakat daerah ke tingkat pusat. Ia berjanji akan memperjuangkan setiap masukan yang disampaikan warga melalui mekanisme resmi di DPR RI.
Komitmen Perjuangkan Pembangunan Daerah
Dalam dialognya, Rio menekankan bahwa pembangunan yang merata adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut bahwa aspirasi dari Pineleng akan menjadi salah satu bahan penting dalam penyusunan program legislasi dan penganggaran di tingkat nasional.
“Setiap aspirasi dari rakyat tidak boleh berhenti di forum seperti ini. Tugas kami di DPR RI adalah memastikan bahwa suara masyarakat Minahasa sampai ke meja pemerintah pusat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan memberi ruang besar bagi daerah-daerah potensial seperti Minahasa untuk berkembang, terutama di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Baca juga: Gubernur Bangga Sulut Buat Game Online Pertama di Indonesia
Fokus pada Generasi Muda dan Lapangan Kerja
Selain membahas infrastruktur, Rio Dondokambey juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mendorong kemajuan daerah. Ia mendorong para pemuda Pineleng untuk berani berinovasi dan memanfaatkan peluang digital.
“Saya ingin anak-anak muda di Minahasa tidak hanya menjadi penonton, tapi pelaku pembangunan. Pemerintah punya banyak program yang bisa dimanfaatkan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pelatihan vokasi, dan inkubasi bisnis,” jelasnya.
Ia pun berjanji akan membantu memfasilitasi kerja sama antara komunitas pemuda lokal dengan lembaga pelatihan nasional agar mereka bisa meningkatkan keterampilan dan daya saing.
Apresiasi untuk Kehadiran Legislator Muda
Kehadiran Rio Dondokambey, yang dikenal sebagai legislator muda dan enerjik, mendapat sambutan hangat dari masyarakat Pineleng. Banyak warga menilai langkahnya turun langsung ke lapangan adalah bukti nyata kepedulian terhadap rakyat.
“Biasanya anggota DPR datang hanya menjelang pemilu, tapi Pak Rio datang untuk benar-benar mendengar keluhan kami. Ini sangat kami apresiasi,” kata Maria Runtu, warga setempat.
Warga berharap kegiatan serap aspirasi seperti ini dapat rutin dilakukan, agar komunikasi antara rakyat dan wakilnya di Senayan tetap terjaga.
Dorong Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Menutup kegiatan resesnya, Rio Dondokambey mengajak seluruh masyarakat Pineleng untuk terus menjaga sinergi dan komunikasi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, pembangunan tidak akan berjalan optimal tanpa kerja sama semua pihak.
“Kalau pusat, daerah, dan masyarakat bisa berjalan seirama, maka percepatan pembangunan akan terasa. Saya akan terus memperjuangkan agar Minahasa dan seluruh wilayah Sulawesi Utara mendapatkan perhatian maksimal,” tutupnya.
Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dan dialog santai antara Rio Dondokambey dengan para tokoh masyarakat. Dalam kesempatan itu, ia kembali menegaskan bahwa reses bukan sekadar formalitas, melainkan tanggung jawab moral untuk mendengar dan memperjuangkan suara rakyat.
