, , ,

Kronologi Meninggalnya Calon Praja IPDN Usai Apel Malam, Rektor Beri Penjelasan

by -276 Views
cek disini

News Amurang – Kabar duka datang dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor. Seorang calon praja (capraja) dinyatakan meninggal dunia usai mengikuti kegiatan apel malam, Kamis (12/9). Peristiwa ini sontak mengejutkan keluarga besar IPDN dan publik, mengingat calon praja tersebut baru saja menempuh pendidikan dasar keprajuritan.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi resmi, kejadian bermula ketika seluruh capraja mengikuti apel malam rutin di lapangan utama IPDN. Seusai apel, korban dikabarkan tiba-tiba mengalami sesak napas dan jatuh pingsan.

Petugas medis yang berjaga segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke klinik kesehatan IPDN. Namun, kondisi korban semakin memburuk sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit AMC Cileunyi. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Rektor IPDN Angkat Bicara

Rektor IPDN, Prof. Hadi Prabowo, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian ini. Menurutnya, kegiatan apel malam berlangsung seperti biasa, tanpa ada hukuman fisik atau perlakuan di luar prosedur.

“Korban sempat ditangani oleh tim medis IPDN, namun karena kondisinya kritis langsung kami bawa ke rumah sakit. Kami sangat berduka atas kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga,” ujarnya dalam konferensi pers.

IPDN
IPDN

Baca juga: Suasana Tegang dan Mendebarkan Warnai Hari Kedua Pelatihan Jurnalistik dan UKW di Manado

Hasil Pemeriksaan Awal

Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga mengalami gangguan kesehatan yang sebelumnya tidak terdeteksi. Pihak IPDN menegaskan bahwa saat proses seleksi masuk, calon praja telah melewati serangkaian tes kesehatan yang ketat.

“Kami masih menunggu hasil visum resmi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban. Namun, indikasi sementara mengarah pada faktor medis, bukan karena kegiatan fisik berlebihan,” jelas Rektor.

Respons Keluarga dan Publik

Keluarga korban yang datang ke rumah sakit menyampaikan duka mendalam dan berharap agar penyebab kematian anak mereka diusut secara transparan. Sementara itu, sejumlah pihak di media sosial meminta agar IPDN benar-benar memastikan kegiatan pendidikan berjalan aman, mengingat kasus meninggalnya praja atau capraja di masa lalu pernah terjadi.

Langkah Lanjutan IPDN

Sebagai tindak lanjut, pihak IPDN berjanji akan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban, termasuk bantuan pemulangan jenazah ke kampung halaman. Selain itu, evaluasi internal akan dilakukan terkait kegiatan fisik maupun kesehatan calon praja.

“Kami akan meningkatkan pengawasan kesehatan capraja, termasuk pemeriksaan berkala dan penempatan tim medis di setiap kegiatan,” tegas Prof. Hadi.

Duka untuk Dunia Pendidikan Kedinasan

Kematian calon praja ini menambah daftar panjang kasus duka di lingkungan pendidikan kedinasan. Meski belum dapat dipastikan penyebab pastinya, peristiwa ini menjadi alarm bagi lembaga pendidikan kedinasan untuk lebih ketat dalam menjaga keselamatan peserta didik.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.